
Pernahkah Anda menemukan makanan yang sudah dihinggapi semut, lalu ragu apakah masih aman untuk dimakan atau tidak? Pertanyaan ini sering muncul di dapur rumah, terutama di daerah tropis seperti Indonesia, di mana semut mudah sekali masuk ke makanan yang terbuka. Lantas, seberapa bahayakah sebenarnya makanan yang sudah dihinggapi semut?
Apakah Semut Membawa Kuman?
Meskipun semut terlihat kecil dan tidak berbahaya, mereka bisa menjadi pembawa mikroorganisme yang merugikan. Semut sering berjalan di tempat-tempat kotor seperti tempat sampah, saluran air, atau celah-celah dinding yang lembap. Dari sana, mereka bisa membawa bakteri seperti:
Salmonella
Escherichia coli (E. coli)
Staphylococcus aureus
Bakteri ini bisa berpindah ke makanan saat semut merayap di atasnya. Jika makanan tersebut dikonsumsi tanpa dipanaskan kembali atau tidak dibersihkan, risiko keracunan makanan bisa meningkat, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah.
Apakah Semua Makanan yang Dihinggapi Semut Harus Dibuang?
Tidak selalu. Tingkat bahaya tergantung pada beberapa faktor:
1. Jumlah Semut
Jika hanya satu atau dua semut yang terlihat, risiko kontaminasi mungkin masih rendah. Namun, jika makanan sudah dikerumuni semut dalam jumlah banyak, sebaiknya dibuang demi keamanan.
2. Jenis Makanan
Makanan kering seperti biskuit atau roti mungkin bisa diselamatkan dengan membuang bagian yang terkontaminasi, asalkan semut tidak masuk terlalu dalam.
Makanan basah atau berkuah sebaiknya dibuang jika sudah dihinggapi semut, karena bakteri lebih mudah berkembang di makanan jenis ini.
3. Durasi Terpapar
Semakin lama makanan dibiarkan terbuka dan dikerumuni semut, semakin besar kemungkinan kontaminasi.
Apakah Gigitan Semut Bisa Berbahaya?
Beberapa jenis semut, seperti semut api, bisa menggigit dan menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Namun, semut dapur biasa (seperti semut hitam kecil) umumnya tidak menggigit dan lebih menjadi masalah karena potensi membawa kuman.
Tips Agar Makanan Tidak Dihinggapi Semut
Simpan makanan dalam wadah tertutup rapat.
Bersihkan remah makanan atau tumpahan manis segera.
Gunakan kapur semut atau penghalau alami seperti cuka atau daun mint di area rawan semut.
Tutup celah masuk semut di dapur dan tempat penyimpanan makanan.
Kesimpulan
Makanan yang sudah dihinggapi semut berpotensi membahayakan, terutama jika jumlah semut banyak dan jenis makanannya mudah terkontaminasi. Jika ragu, lebih baik buang makanan tersebut demi kesehatan. Menjaga kebersihan dapur dan menyimpan makanan dengan benar adalah langkah terbaik untuk menghindari masalah ini.