SKEMA Pest Control Bali melakukan penanganan hama di kapal phinisi
Suara angin berdesir di pelabuhan sore itu. Langit pagi dan laut Bali yang tenang menyapa Kami, tim SKEMA Pest Control Bali, duduk di dermaga dengan peralatan lengkap. Misi kami kali ini cukup unik: menangani serangan hama kecoa di sebuah kapal phinisi. Kapal tersebut masih berlabuh di tengah laut, sehingga satu-satunya cara menuju ke sana adalah dengan menggunakan speed boat.
“Kapan jemputannya datang, ya?” tanya salah satu rekan saya sambil melirik jam tangan. Pagi itu, waktu seakan berjalan lebih lambat dari biasanya. Beberapa nelayan sibuk merapikan jaring, sementara speed boat yang akan menjemput kami belum juga tampak. Kami hanya bisa menunggu sambil memastikan perlengkapan: masker, sarung tangan, semprotan kimia, dan cairan pengendali hama.
Tak lama kemudian, suara mesin speed boat meraung dari kejauhan. Kapten kapal yang akan menjemput kami melambaikan tangan. “Ayo, tim SKEMA! Waktunya berangkat!” serunya. Tanpa membuang waktu, kami segera naik ke atas speed boat kecil itu. Ombak pagi yang mulai meninggi membuat perjalanan menuju kapal phinisi ini sedikit menegangkan. Air laut sesekali terciprat membasahi wajah dan pakaian kami, tetapi itu bukan masalah. Fokus kami hanya satu: membasmi kecoa yang telah membuat kru kapal resah selama beberapa hari terakhir.
Setelah beberapa menit berlayar, kapal phinisi megah itu akhirnya tampak di hadapan kami. Dengan kayu jati yang berkilauan dan layar besar yang menjulang, kapal ini terlihat gagah dan mewah. Namun, siapa sangka di balik keindahan itu, hama kecoa berhasil menyusup dan berkembang biak.
Kami naik ke kapal menggunakan tangga tali yang bergoyang mengikuti ombak. Begitu tiba di dek, kru kapal langsung menyambut kami. “Terima kasih sudah datang cepat,” kata salah satu kru dengan wajah penuh harap. “Kecoa-kecoa ini sudah sangat mengganggu. Kami khawatir mereka akan merusak persediaan makanan dan mengganggu kenyamanan tamu.”
Tanpa membuang waktu, kami mulai menyisir area kapal. Dari dapur hingga ruang mesin, kami menemukan jejak-jejak kecoa yang tersembunyi. Di balik lemari penyimpanan, sela-sela lantai kayu, dan sudut-sudut tersembunyi lainnya, koloni kecil kecoa tampak berlarian. SKEMA Pest Control Bali pun langsung beraksi. Dengan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan dan peralatan canggih, kami melakukan penyemprotan terukur dan penanganan khusus di area-area kritis.
Suasana kapal yang tadinya sunyi mulai dipenuhi suara alat semprot dan langkah kaki tim SKEMA Pest Control Bali yang bergerak cepat. “Tim, pastikan area dapur bersih sempurna,” instruksi saya kepada salah satu rekan yang tengah menangani laci penyimpanan. Kami bekerja dengan teliti, memastikan setiap sudut kapal bebas dari hama tanpa mengganggu struktur kayu berharga milik kapal tersebut.
Proses itu memakan waktu beberapa jam. Ketika pekerjaan selesai, matahari sudah tepat diatas kepala Kami. Tim SKEMA Pest Control Bali berkumpul bersama kru kapal untuk memberikan penjelasan dan saran agar kejadian ini tidak terulang. “Pastikan kebersihan area makanan dan tutup rapat semua celah yang bisa menjadi sarang kecoa,” jelas saya. Kru kapal mengangguk puas dan berterima kasih atas pekerjaan kami.
Speed boat yang sama menjemput kami kembali ke daratan. Di perjalanan pulang, meski tubuh terasa lelah, ada kepuasan tersendiri melihat kapal phinisi itu kembali bersih dan nyaman. Ini bukan hanya soal membasmi hama, tetapi juga menjaga reputasi dan kenyamanan kapal-kapal yang menjadi simbol keindahan dan kemegahan pariwisata Bali.
SKEMA Pest Control Bali selalu siap menjawab tantangan, di darat maupun di tengah laut. Karena bagi kami, setiap masalah hama pasti ada solusinya. Bersih, Aman, Tuntas.